Langsung ke konten utama

8 Tipe Utama Teori Kepemimpinan (Menjadi pemimpin kharismatik)

Teori Kepemimpinan- Hal penting apa diperlukan untuk menjadi seorang pemimpin?
Di indonesia kita memiliki figur pemimpin kharismatik yang banyak dikenal negara negara dunia, siapa lagi kalau bukan presiden soekarno, sementara dibelahan negara lainnya mahatma gandhi merupakan sosok pemimpin yang banyak dicintai rakyat india.

Pada awal abad kedua puluh, minat dan pencarian akan tentang pentingnya suatu kepemimpinan mulai berkembang  ditambah terjadinya depresi hebat selama perang dunia II, membuat orang mulai bertanya-tanya apa yang diperlukan untuk menjadi pemimpin terbaik.

Michael Hart, ahli sejarah, guru besar Astronomi/ Fisika Universitas Maryland AS. yang juga pernah berkarir di NASA,  dalam bukun terkenal nya "100 Tokoh Berpengaruh Nomor #1  Dunia", memberikan peringkat teratas pada nabi muhammad saw, sebagai orang yang sangat berpengaruh sekaligus pemimpin terbaik sepanjang sejarah manusia.

Meskipun ada beberapa pengklariifikasian tentang leadership ataupun bermacam teori berbeda tentang kepemimpinan, maka 8 tipe utama teori kepemimpinan dibawah ini paling relevan untuk diklasifikasikan.

Agar semakin akurat dan jika anda ingin mencari literatur pelengkapnya, sengaja saya tulis istilah teori kepimpinan ini dengan istilah aslinya, sehingga diharapkan mempermudah anda memperluas nya.

8 Teori kepemimpinan

GREAT MAN THEORIES

Gagasan utama di balik Teori Kepemimpinan the great man theories of leadership ini adalah suatu bakat atau kemampuan yang sebenarnya sudah melekat untuk menjadi pemimpin atau dengan kata lain ada beberapa orang secara alami memang terlahir menjadi pemimpin.

The great man theories ini awalnya diajukan oleh sejarawan Thomas Carlyle. Selama abad kesembilan belas, ketika itu, teori ini begitu populer, pendapat bahwa keberadaan pria seperti Mahatma Gandhi, Abraham Lincoln, Alexander the Great, dan Julius Caesar semakin memberikan dukungan kuat untuk validitas argumen teori ini — mereka (the great man) sepertinya adalah orang orang ajaib yang entah dari mana datangnya dan pada waktu yang tepat bisa menjadi pemimpin.

CONTINGENCY THEORIES

Contingency theories adalah suatu kemampuan leadership bergantung pada faktor situasional. Faktor-faktor ini termasuk tetapi  juga tidak terbatas pada gaya, perilaku kepemimpinan yang disukai dan kemampuan orang orang untuk mengikuti pemimpin.

Contingency theories mengklaim bahwa tidak ada gaya tunggal kepemimpinan bisa efektif secara menyeluruh diterapkan pada semua situasi, jika satu gaya kepemimpinan dapat bekerja lebih baik pada keadaan/lingkungan tertentu, tetapi hal ini tidak menjamin atau indikator bisa berlaku pada kondisi lingkungan lain.

TRAIT THEORIES

Teori Kepemimpinan Trait theories, seperti hal nya the great man theories, didasarkan pada
asumsi bahwa orang dilahirkan dengan sifat-sifat tertentu yang pada akhirnya pantas untuk menjadi pemimpin.

Trait theories lebih berusaha mengidentifikasi dan membandingkan suatu kepribadian, sifat, dan perilaku yang dimiliki oleh para pemimpin (teori kepemimpinan sifat).
Salah satu kesulitan yang muncul dalam membahas Trait theories adalah masalah bagaimana ketika dua individu dengan sifat sama namun berakhir pada posisi kepemimpinan berbeda.
Seseorang bisa jadi pemimpin hebat dan yang lain bisa tetap menjadi pengikut, atau juga bahkan pemimpin gagal, meski sifat dari luar mereka cenderung mirip.

SITUATIONAL THEORIES (Teori kepemimpinan situasional)

Teori kepemimpinan situasional  atau ada yang menyebut situational leadership theory, suatu gagasan bahwa pemimpin mesti bisa memilih tindakan terbaik yang harus diambil tergantung pada faktor situasional.
Situational theories mengklaim bahwa pemimpin tidak boleh hanya memanfaatkan satu gaya tunggal untuk memimpin; melainkan, para pemimpin harus selalu siap pada semua situasi.
Di antara faktor-faktor lain nya juga adalah bahwa pemimpin mesti memiliki persepsi, situasi, suasana hati dan persepsi tentang dirinya, mempengaruhi yang akan dilakukannya saat menjadi pemimpin.

PARTICIPATIVE THEORIES

Gagasan utama di balik Teori Kepemimpinan  participative leadership adalah pemimpin ideal selalu mempertimbangkan masukan dari orang lain .
participative theories tidak hanya membuat orang lain merasa terlibat dalam proses pengambilan keputusan, tetapi mereka juga akan merasa lebih berkomitmen.
Sebagai catatan dalam participative theories, meskipun adanya partisipasi dan kontribusi dari pengikut, pada akhirnya terserah sang pemimpin bebas memilih untuk memberikan hak itu kepada orang lain.

BEHAVIORAL THEORIES

Berbeda dengan the great man theories dan Trait theories,Teori Kepemimpinan
behavior theories didasarkan pada gagasan bahwa pemimpin bukanlah karena suatu bawaan lahir, tetapi mesti dibentuk, dan kepemimpinan itu tidak muncul melalui karakteristik mental.

Sebaliknya, behavior theories mengklaim, kepemimpinan adalah sesuatu yang bisa dilakukan, dipelajari dengan observasi dan pelatihan serius. Intinya Leadership menurut behavior theories adalah  tentang perilaku unggul sebenarnya bisa dipelajari.

TRANSFORMATIONAL THEORIES

Teori kepemimpinan berikutnya adalah theories, biasa juga disebut teori hubungan,
fokus pada hubungan antara pemimpin dan pengikutnya.
Menurut Transformational theories, seorang pemimpin akan membuat pengikut memahami pentingnya manfaat dari suatu kegiatan yang dilakukan, pemimpin akan selalu memotivasi dan menginspirasi pengikutnya.
Transformational theories, fokus tidak hanya pada kinerja kelompok, tetapi juga memastikan setiap individu telah mencapai potensi penuh tujuannya. Efek nya, kepemimpinan mengikuti jenis ini Transformational theories juga akan menampilkan standar moral dan etika tinggi.

TRANSACTIONAL THEORIES

Transactional theories, juga disebut teori manajemen. Menekankan pentingnya peran pengawasan, kinerja kelompok, dan organisasi. Dalam Transactional theories, kepemimpinan didasarkan pada sistem yang terdiri dari penghargaan dan hukuman, dan harapan pengikut dapat dipahami dengan jelas. Transactional theories umumnya terlihat di tempat kerja. Jika seorang karyawan berhasil,mereka akan dihargai, dan jika seorang karyawan gagal, mereka akan dihukum atau ditegur. Dari uraian 8 teori kepemimpinan diatas.

Lalu apa sebenarnya diperlukan untuk menjadi pemimpin hebat?
Apakah seorang pemimpin itu memang sudah terlahir memiliki bakat?
Atau pemimpin tercipta hanya berdasarkan situasi tertentu ?
Apakah mendengarkan masukan dari orang lain membuat kita setingkat lebih baik?
Apakah perilaku kepemimpinan bisa dipelajari?

Menanggapi beragam teori bentuk kepemimpinan, akhirnya kita  dapat memiliki atau mengaplikasikan nya dalam dunia nyata. Tetapi bagaimana seseorang bisa menjadi pemimpin hebat? Sederhananya: banyak cara berbeda untuk berhasil menjadi pemimpin.

Teori kepemimpinan menurut para ahli (Menjadi pemimpin berpengaruh)

Saya kutip teori kepemimpinan menurut para ahli yaitu dari uraian david j lieberman,
2 kategori utama dalam kepemimpinan : Kepribadian pemimpin dan mekanisme menjadi seorang pemimpin. Kategori pertama yaitu

Kepribadian pemimpin

kepribadian disini dipecah menjadi 4 cakupan khusus yaitu:

 Teori Kepemimpinan (Identifikasi kepemimpinan)

Menjadi pemimpin mesti bisa peka membaca keinginan, kebutuhan, membangun kepercayaan diri harapan dan hasrat dari para pengikutnya, pemimpin hebat mampu meraih kepercayaan dan dukungan penuh dari para pengikut nya, hal ini bisa terjadi karena kelekatan identifikasi seorang pemimpin dengan orang yang akan dipimpinnya, intinya hal hal jika menjadi kepentingan para pengikutnya maka hal itu juga menjadi kepentingannya.

Rendah hati

Saat ucapan,perilaku dan tindakan seorang pemimpin tidak merasa lebih tinggi dari para pengikut atau orang yang dipimpinnya, mereka akan melihat dirinya apa adanya, dan mereka tidak pernah merasa bosan pada pemimpin yang memiliki kerendahan hati.
Mereka yang memimpin dengan kesombongan, Ego,amarah, ketakutan nya,saat pemimpin model seperti ini lengser tidak berkuasa, pengaruhnya seketika itu akan lenyap.

Gaya (kesederhanaan Aturan)

Tidak ada yang suka dengan aturan rumit, gagasan seorang pemimpin harus sederhana, jelas, langsung dan terlebih lebih tidak kaku atau keras kepala, pemimpin berpengaruh juga mesti bersikap luwes.

Pengaruh Pribadi

Cara terbaik meningkatkan daya pengaruh dan kharisma bagi pemimpin adalah dengan membuat orang lain merasa istimewa dan penting, orang akan mengikuti seorang pemimpin yang bisa membuat mereka merasa bangga dengan dirinya dengan kata lain pemimpin karismatik adalah pemimpin yang bisa menunjukkan bagaimana cara mempercayai diri sendiri dalam situasi apapun.

B. Mekanisme Kepemimpinan

Terkait dengan teori kepemimpinan participative leadership theories dan melengkapinya. Pemimpin hebat adalah pemimpin yang bisa jeli menentukan kapan waktu saat meminta masukan dan ketika memberikan perintah.

Komentar