Langsung ke konten utama

Menghilangkan rasa malas (2 Formula Penting Melenyapkan Kemalasan)

Menghilangkan rasa malas - Anda pasti tahu, jika para pemalas selalu memiliki kemampuan terlatih untuk menemukan apa saja yang bisa dikambing hitamkan, setiap pemalas selalu bisa menemukan puluhan pembenaran.

Meskipun begitu, pernahkah anda merasakan ternyata rasa malas juga bisa membosankan?

Adakah cara menghilangkan rasa malas dan membangkitkan semangat orang yang putus asa?

Sebelum masuk ke langkah langkah praktis mengatasi rasa malas, ada satu Penelitian menarik tentang motivasi dan rasa malas yang dilakukan di oxford university dengan menggunakan Magnetic Resonance Imaging (MRI), suatu alat untuk melihat gambaran belahan otak manusia.

Alasan penting mengapa anda harus menghilangkan rasa malas

Para peneliti tersebut mengungkapkan, saat seseorang melakukan suatu kegiatan, maka area “premotor” akan menyala, serta area lain pada otak yang mengendalikan gerak tubuh juga turut aktif.
Tapi ini tidak berlaku pada orang malas, area premotor orang malas tidak nyala, koneksi otak sebagai penghubung penanggung jawab  “keputusan agar melakukan sesuatu” menjadi tidak efektif. Akibatnya rasa malas untuk bergerak, gampang lelah dan lemas dan aksi minim gerak adalah ciri yang sering di tunjukkan mereka para pemalas. */ livescience.com/

Rasa Malas adalah penyakit

Dr. Richard Weiler pada British Journal of Sports Medicine  mengungkapkan, kemalasan sudah masuk dalam kategori penyakit. alasan nya, rasa malas yang berlarut larut adalah salah satu pemicu sumber penyebab banyak penyakit berbahaya, dari obesitas, diabetes, hipertensi, dan mesti segera diatasi, dicari solusi.

Kita kembali ketujuan awal pada artikel ini yaitu cara menghilangkan rasa malas. Jadi inilah formula, 2 teknik terapi diri sendiri yang harus anda miliki yaitu NIAT dan ENERGI   unsur penting ini mesti anda ciptakan, jika tidak, maka sudah bisa dipastikan anda akan abadi disana, dilembah rasa malas. Kita fokus pada formula pertama, yaitu..

# 1. Niat..

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Niat bisa diartikan sebagai maksud atau tujuan pada suatu perbuatan

Jika anda bertanya kepada para pemalas, mengapa mereka bisa semenyedihkan itu, dari tingkah yang ogah ogahan, plin plan, pasif dan lain sebagainya, biasanya jawaban mereka beragam, bisa karena sudah bosan, kurang menarik, trauma (kalau untuk kata yang satu ini biasanya berkenaan dengan cara bersoasialisasi, mis malas mendekati wanita jika dia seorang pria, begitu juga sebaliknya).

Jadi, seberapa besar peranan mempersungguh Niat bisa menghilangkan rasa malas?
agak berlebihan memang, tapi memang begitulah adanya, peranan nya luar biasa besar.
Ilmuwan super genius, Nikola tesla. Dengan ribuan ekperimen, bukan tanpa "sebab" , jika beliau melakukan banyak penelitian hanya untuk mengisi waktu luang. Sebagai catatan, ilmuwan super pintar ini seperti orang lupa diri jika sudah diruangan penelitian nya, seakan tidak pernah merasa letih meriset, dari sumbangan dari pemikiran nya, pekembangan energi listrik seperti sekarang bisa kita nikmati.

Beliau tidak pernah iseng. Beliau memiliki Niat kuat untuk mewujudkan energi tanpa batas untuk kemaslahatan manusia, tanpa Niat, sudah bisa dipastikan Tesla hanyalah pria malas, jangankan dunia, tetangga nya saja malas untuk tahu siapa dia.

Ok, saya tahu Niat adalah element penting menghilangkan rasa malas, tapi mengapa meski sering memasang niat, hasilnya tidak begitu signifikan?  mungkin begitu sekarang anda berfikir, lalu apa yang salah? Jawaban nya ada dua.

1. Tidak bisa membedakan mana NIAT dan Lamunan

Para pelamun biasanya tidak ada aksi, hanya bercita cita bahkan nyaris tidak ada perbuatan mengiringi menuju cita citanya, hanya "ingin, .. jika seandainya" mereka para pelamun, juara dalam mengulang ulang frasa tersebut.

2. Self-sabotage 

Menyabotase pikiran sendiri, suatu upaya yang dilakukan diri sendiri untuk melemahkan, mengganggu niat yang akan dijalankan. Self sabotage terjadi bisa karena takut, misalnya ingin memiliki rumah, jalan jalan ke luar negeri, umroh dan lain sebagai nya, sang pengkritik yang ada dalam diri pun bermunculan dengan berbagai macam kalimat penyangkalan, mana mungkin, tidak bisa, tidak menguntungkan, resiko terlalu besar dll.. Tentu saja ini adalah pembenaran agar tetap eksis pada rasa malas.

Merancang sturuktur Niat untuk melenyapkan rasa malas.

Ketika kita mendapatkan kejelasan tentang "mengapa" mesti melakukan sesuatu atau bertahan pada sesuatu hal, misal dalam pekerjaan, pada suatu hubungan  atau "mengapa" harus berhenti,  secara sadar atau tidak sadar anda akan  merasakan dorongan energi untuk bereaksi.

Niat adalah inti dari energi yang tidak ada kadaluarsa nya di fikiran
Niat memiliki peranan besar sebagai pemicu untuk bertindak, untuk berubah.

Jadi buatlah suatu kejelasan Niat dengan mengaitkan pada (Manfaat yang didapatkan) yang jika berhasil meraihnya anda akan bahagia, misalnya dalam 2 bulan kedepan anda ingin meng idealkan berat badan agar anda lebih tampil percaya diri dalam berbagai situasi, lebih sehat dan lain sebagainya..

Atau mengaitkan nya pada kesusahan apa yang terjadi jika niat tersebut tidak anda jalankan, dari penyakit penyakit yang akan mendatangi tubuh anda, menyakitkan mata yang melihat saat mengenakan pakaian dan lain sebagainya, Anda bisa kembangkan sendiri..

Kesimpulan, intinya.. Niat harus di koneksi kan dengan hati dan agar niat tersebut tidak mengendap beku dipikiran. Caranya setelah niat ada, kaitkan niat tersebut dengan sesuatu yang emosional.
- Manfaat apa yang akan didapatkan jika niat ini saya lakukan.
- Kesusahan atau kesakitan apa yang akan saya alami jika niat tersebut tidak dijalankan.

Agar lebih lengkap dan terperinci, untuk bagian ini saya akan buat pada tulisan terpisah, namun begitupun penjelesan diatas saya yakin sudah cukup menjawab dan pasti anda bisa memahami nya.

Sekarang kita masuk ke formula terakhir menghilangkan rasa malas berikut nya yaitu..

# 2 ENERGI

Kita bisa memprediksi berapa lama waktu terpakai saat bekerja, misal saat memulai pekerjaan dipagi hari, kemudian menyelesaikan nya disore hari..Siklus ini, karena sudah terbiasa kita lalui, nyaris setiap orang jarang memikirkan nya.

Siklus waktu stabil, tetapi energi tidak

Banyak orang mencari motivasi pengembangan diri dari buku buku yang  dibaca, tak terkecuali saya yang penasaran menerapkan teknik menghilangkan rasa malas dengan strategi manajemen waktu.

Di awali dengan membuat list terpenting, menulis tanggal, bulan, pada setiap rencana dan target bulanan yang harus tercapai, semua dibuat detail dan rapi. Tidak lupa juga beberapa kata kata afirmasi dibuat dikertas tersebut.

Sekilas semuanya terlihat masuk akal, namun menerapkan manejemen waktu untuk menghilangkan rasa malas ternyata nyala semangat hanya bertahan satu minggu, pada akhirnya saya lebih banyak rebahan dan kembali ke zona nyaman. Tahu alasan nya mengapa? Mengukur tingkat cadangan energi tubuh jauh lebih sulit dibandingkan hanya dengan mengatur atur waktu.

Ketika bersemangat dan fokus, menyelesaikan tugas lebih cepat minim kesalahan, ini disebabkan karena energi pada tubuh sedang sangat maksimal. Bandingkan saat merasa lelah, rasa malas dan ngantuk, dijamin semua perjanjian yang anda tulis pada diri sendiri akan anda tunda yang entah kapan lagi dilaksanakan, Itulah mengapa metode manajemen waktu tidak sangat efektif diterapkan dalam konteks menghilangkan rasa malas.

Energi adalah bahan bakar yang mendorong kita melewati waktu, bisa anda bayangkan skenario manajemen waktu meski serapi apapun dibuat, tanpa energi yang baik, kita hanya akan mengeksekusi nya di pikiran saja, ingat, rasa malas terkait erat dengan minim nya pasokan energi tubuh,  ketika tubuh lelah, apapun yang ingin dilakukan tidak akan ada gairah.

Hidup Anda adalah sejumlah pikiran pada apa yang anda fokuskan.
Pikiran membimbing kebiasaan,  Kebiasaan akan menciptakan gaya hidup. Dan Energi Anda yang tersedia adalah bahan bakar untuk mengembangkan kebiasaan tersebut.

Karena rasa malas juga merupakan suatu kebiasaan maka mulai saat ini, luangkan waktu anda untuk menciptakan kebiasaan baru, kebiaasaan baru mudah dilakukan saat anda lihai mengolah energi.

Berikut ini adalah beberapa alasan  mengapa Anda harus mengelola energi secara serius.

Kita hanya memiliki 3 hingga 4 jam dalam sehari untuk menjaga semangat dan fokus yang tajam untuk menghasilkan hal terbaik.

Triknya bukan bagaimana memperpanjang periode energi tinggi itu, tetapi bagaimana memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.

Bayangkan saat mengendarai mobil atau motor, tarikan gas mesin pasti lebih besar digunakan saat melewati jalan menanjak dan akan lebih sedikit penggunaan energi bahan bakar saat melalui jalanan menurun. Seperti itulah energi kita yang tersedia setiap hari: selalu naik dan turun.

Level energi yang turun naik ini selalu mempengaruhi berapa banyak waktu yang kita gunakan untuk menyelesaikan sesuatu.

Rahasianya, Mulailah menyadari "periode kinerja puncak" Anda, ketika Anda memiliki energi maksimum untuk melakukan aktivitas, sebaiknya gunakan periode puncak ini untuk mengeksekusi pekerjaan terpenting atau yang tidak kalah penting nya lagi, "untuk membentuk kebiasaan baru".

Tingkat energi selalu naik dan turun sepanjang hari (sekitar 90 menit siklus yang disebut ritme ultradian).

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi energi :

Jumlah waktu tidur

Apa yang di konsumsi

Jam istirahat

Dengan siapa kita menghabiskan waktu

Apa yang kita pikirkan

Dll

Sampai disini, Anda sudah paham mengapa selama ini cara menghilangkan rasa malas yang anda lakukan jarang membawa hasil.

Karena energi sangat berharga, tidak menepis kemungkinan terkadang kita melakukan sesuatu yang menurut kita itu baik, penting, tapi ternyata hanya membuang waktu, terlebih lebih tentang memboroskan energi tubuh, ini wajib anda ketahui..

Cara menghindari agar energi anda tidak terbuang percuma

Pernahkah anda mengalami, hasrat mengebu gebu, entah kenapa pada saat itu anda menjadi orang yang penuh ambisi, rajin, walau kondisi ini jarang anda rasakan, pokoknya anda merasakan hari ini begitu berbeda.
Karena semangat anda begitu tinggi, semua aktivitas anda lakukan, belum rampung satu, beralih ke satu hal lainnya, malah terkadang melakukan aktivitas tersebut secara bersamaan, kemudian yang terjadi berikutnya, nyaris semua yang anda lakukan tadi tidak selesai, karena merasa jenuh, anda pun berhenti, menunda nya dilain waktu,untuk kemudian rasa malas mendatangi lagi. Anda tahu mengapa bisa terjadi begitu,diawal penuh semangat namun malas lagi, tidak lain karena anda baru saja melakukan Multitasking.

Multitasking

Istilah multitasking, ( Suatu kemampuan dengan melakukan beberapa aktivitas tugas ataupun pekerjaan secara sekaligus dengan waktu bersamaan.), tanpa banyak orang sadari juga adalah penyumbang yang membuat orang merasa malas, multitasking sekilas seperti tindakan yang menantang, tapi tahukah anda jika hal tersebut menjerumuskan pada rasa bosan yang akhirnya membuat anda jadi malas.

Ada banyak penelitian yang membuktikan tidak efektif nya multitasking pada produktivitas. Penelitian Prof. Earl Miller, pakar saraf di Massachusetts Institute of Technology, earl miller melakukan pemindaian pada otak sukarelawan yang ikut terlibat dalam penelitian nya, relawan di suruh melakukan aktivitas berbeda, dan hasil nya ditemukan, banyak nya objek visual yang di hadap kan, hanya dua objek saja yang bisa di fokuskan dengan baik.

Otak yang lelah

Anda tidak akan pernah mendapatkan hasil yang maksimal, intinya kita tidak bisa melakukan dua atau lebih kegiatan yang menggunakan bagian otak yang sama.(news.stanford.edu/ Media multitaskers pay mental price, Stanford study shows )
Penelitian di University of London menemukan, mereka yang melakukan banyak tugas selama cognitive tasks, terjadi penurunan IQ hingga 15 persen, efek nya sama seperti menghisap ganja dan begadang.

Fungsi otak akan reset saat beradaptasi pada aktivitas baru, efeknya Otak jadi cepat lelah, dan biasanya stres adalah hal yang pasti terjadi. Multitasking adalah Pemborosan energi atau jika anda berpikir dengan melakukan beberapa hal sekaligus agar cepat selesai, maka sesungguhnya anda hanya membuat semua jadi berantakan, rentan mengarah pada kesalahan, mengurangi kualitas, dan membuang buang waktu karena terpakai untuk memperbaiki kesalahan yang lalu.

doa menghilangkan rasa malas

Monotasking

Dari perspektif manajemen energi, metode kerja  produktif adalah menyelesaikan satu pekerjaan, selanjutnya mengerjakan hal lainnya sampai tuntas.  “Monotasking.”  Jadi, Inilah kunci produktifitas tanpa malas. Lebih tenang, lebih fokus, hasil maksimal, membentuk disiplin dan menghemat waktu.

Monotasking berarti kita mengelompokkan tugas kerja terkait secara bersama. Misalnya membuat panggilan telepon, menulis proposal, membuat rencana pelatihan, dll.
Dalam tahap ini otak akan bekerja dengan baik, lebih detail, berkualitas, serta kemungkinan melakukan kesalahan menjadi sangat minim. Rahasia kebahagian sejati yang tidak ada kadaluarsa nya adalah dengan cara menerima diri sendiri dan menyelaraskan energi pribadi pada sesuatu yang akan dituju..

Semakin banyak kita belajar cara mengatur energi tubuh, maka semakin mudah kita lepas dari perangkap rasa malas. Energi akan mendorong kita keluar dari zona yang itu itu saja. Dan pertanyaan nya sekarang adalah sudah siapkah anda memaksimalkan cadangan energi tubuh anda untuk menghilangkan rasa malas?

Komentar